BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perubahan paradigma
pada lingkungan bisnis mendorong suatu organisasi perusahaan agar mampu
memberikan kontribusinya yang bersifat positif bagi setiap stakeholdernya.
Kesuksesan suatu perusahaan baik itu swasta maupun pemerintahan tidak haya akan
ditentukan oleh keberhasilan bisnisnya saja dalam meraih keuntungan finansial,
tetapi juga didalam pemenuhan social sehingga pelaksanaan bisnis yang
bertanggung jawab semakin diperlukan oleh
perusahaan swasta maupun perusahaan pemerintah.
Perusahaan percaya
bahwa masyarakat merupakan pasar potensial bagi pertumbuhan berbagai produk,
jasa serta invenstasi. Maka dari itu
dibutuhkan suatu program yang dapat memberikan manfaat kepada pihak
perusahaan maupun masyarakat itu sendiri. Salah satunya dapat berupa program
CSR atau Corporate Social Responsibility (CSR)
CSR dianggap sebagai
suatu investasi. Barang siapa yang mermandang CSR bukan sebagai investasi akan
merugi, karena dipastikan akan gagal dalam meraup keuntungan ganda perusahaan
dan pemangku kepentingannya. Perusahaan yang memandang CSR sekedar sebagai cara
untuk giving back to community tanpa menjadikannya strategi bisnis tentu tak
akan bisa mengubahnya menjadi suatu keunggulan yang kompetitif (porter dan Kramer, 2006)
Melalui pelaksanaan
program corporate social responsibility (CSR), maka pemulihan reputasi dapat
diatasi. Program CSR merupakan suatu program untuk kepentingan perusahaan
sendiri, sehingga apabila perusahaan dapat maju dengan tetap menjaga hubungan
dengan masyarakat dan lingkungan maka keberlanjutan perusahaan akan terjamin.
Untuk dapat melaksanakannya, maka diperlukan kesungguhan dari pihak perusahaan
karena dengan kesungguhan, selain reputasi dapat diraih bisnis pun akan
memiliki keberlanjutan yang lebih besar. Maka dari itu kelompok kami akan
melakukan observasi pada salah satu perusahaan di kuningan (PT.Agrabudi
Komunika) mengenai penerapan CSR di perusahaan tersebut.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas permasalahan yang
akan kami bahas yaitu:
1.
Apa yang
dimaksud dengan Corporate Sosial Responsibility (CSR)?
2.
Bagaiman upaya penerapan
CSR di perusahaan PT.Agrabudi Komunika
3.
Apa saja Program
aksi CSR?
1.3
Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu:
1.
Untuk mengetahui
pengertian dari Corporate Sosial Responsibility (CSR).
2.
Untuk mengetahui
upaya penerapan CSR di lakukan pada perusahaan PT.Agrabudi Komunika.
3.
Untuk mengetahui
berbagai program Corporate Sosial Responsibility (CSR) di suatu perusahaan.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1
Pengertian
CSR adalah operasi
bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan
secara finansial, melainkan pula untuk pembangunan social – ekonomi kawasan
secara holistic, melembaga, dan berkelanjutan.
Menurut Yusuf
Wibismono, dalam bukunya The World Business Council for Sustainable Development
(WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai komitmen dunia usaha untuk terus menerus
bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk
peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyaean
dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas local dan
masyarakat secara lebih luas.
Menurut Schernerhom dalam (edi Suharto,
2009), memberi definisi mengenai CSR atau tanggung jawab social perusahaan
adalah suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara
mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dari kepentingan public
ekternal.
Pengertian CSR yang relative lebih mudah
dipahami dan dioperasionalkan adalah dengan mengembangkan konsep Tripple Bottom
Lines (Profit, Planet dan people) dalam bukunya Cannibals (1998), Elkington
menegaskan bahwa perusahaan yang baik tidak hanya memburu keuntungan ekonomi
belaka (profit). Melainkan pula, memiliki kepedulian terhadap kelestarian
lingkungan (planet) dan kesejahteraan masyarakat (people) (Suharto,2008).
Jika ditarik pada berbagai pengertian di atas maka CSR
dapat diartikan sebagai kepedulian perusahaan yang menyisihkan sebagian
keuntungannya (profit) bagi kepentingan pembangunan manusia (people) dan
lingkungan (planet) secara berkelanjutan berdasarkan prosedur (procedure) yang
tepat dan profesional
2.2
Ruang
Lingkup CSR
CSR berkaitan dengan bisnis yang
bertindak terhadap kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya.
Kelompok dan individu tersebut disebut sebagai pihak pemercaya dalam organisasi
. pihak pemercaya dalam organisasi yaitu kelompok, orang dan organisasi yang
langsung dipengaruhi oleh praktik-praktik suatu organisasi dan dengan demikian
berkepentingan terhadap kinerja organisasi itu. Pemercaya utama
diidentifikasikan dalam gambar sebagai berikut:
Komunitas
Lokal
|
Pelanggan
|
Pemasok
|
Penanam
|
Karyawan
|
KORPORASI
|
Gambar
Pemercaya Utama Korporasi
Banyak
perusahaan yang berjuang keras bertanggung jawab kepada pihak pemercaya
berkonsentrasi pertama-tama pada lima kelompok utama :
1. Pelanggan.
Bisnis yang bertanggung
jawab terhadap pelanggan berjuang untuk melayani secara wajar dan jujur.
Menerapkan harga yang wajar, menghargai garansi, memenuhi komitmen penyampaian
pesanan dan mempertahankan kualitas produk yang dijual.
2. Karyawan
Bisnis yang bertanggung
jawab dalam hubungan yang terkait dengan perlakuan yang baik dari majikan
terhadap pekerjaannya, akan menganggap pekerja sebagai tim, dan menghormati
harga diri dan kebutuhan dasar manusiawi.
3. Investor
Untuk mempertahankan
sikap mental tanggung jawab social terhadap para investor, para menejer harus
mengikuti prosedur yang pantas, memberikan informasi kepada pihak pemercaya
mengenai kinerja keuangan.
4. Pemasok
Hubungan dengan para
pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan memberikan tindakan yang
bertanggung jawab.
5. Komunitas
local
Setiap bisnis harus
bertanggungjawab secara social kepada komunitas local. Perusahaan yang
berkepentingan harus melakukan kepedulian dalkam beramal karena hal ini
terdapat hak-hak komunitas yang harus diberikan secara layak.
Definisi
tanggung jawab social dalam sutu perusahaan biasanya menghadapi 4 hal yang
harus dipertimbangkan yaitu: tanggung jawab terhadap lingkungan, konsumen, karyawan,
dan investornya. Menurut Griffin dan Ebert (2003 : 121) hal yang harus
dipertimbangkan tersebut yaitu:
1. Tanggung
jawab terhadap lingkungan
Merupakan kepedulian
suatu perusahaan dalam mengendalikan operasionalnya agar tidak merugikan
masyarakat dan lingkungan sekitar, tapi seharusnya dapat memberikan manfaat
bagi masyarakat sekitar.
2. Tanggung
jawab terhadap konsumen
Pada umunya tanggung
jawab terhadap konsumen dapat terbagi dua yaitu menyediakan produk-produk
berkualitas dan menetapkan harga-harga secara adil. Perusahaan pun harus
memperhhatikan hak – hak konsumen, penetapan harga yang tidak wajar, etika
dalam periklanan. Suatu perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap
pelanggannya akan kehilangan kepercayaan dalam bisnisnya.
Sebagaimana
deklarasi formal yang pertama dalam lingkunga hak – hak konsumen pada awal
tahun 1960 – an yang harus diperhatikan adalah:
a. Konsumen
memiliki hak atas produk yang aman.
b. Konsumen
mempunyai hak untuk didengar.
c. Konsumen
mempunyai hak mengetahui seluruh aspek yang berkaitan dengan suatu produk.
d. Konsumen
memiliki hak untuk memilih apa yang
mereka beli.
3. Tanggung
jawab terhadap karyawan
Didasarkan pada
aktivitas manajemen sumber daya manusia dalam melancarkan fungsi-fungsi bisnis
seperti proses perekrutan, penerimaan, pelatihan, promosi dan pemberiaan
kompensasi.
4. Tanggung
jawab terhadap investor
Dengan cara mengelola
sumber daya investor dan memperlihatkan status keuangan para investor secara
jujur. Perusahaan harus menghindari tindakan yang tidak bertanggung jawab terhadap
para investor dengan cara memberikan keterangan yang menyimpang mengenai sumber
daya perusahaan seperti manajemen finansial yang tidak wajar, cek kosong,
perdagangan orang dalam dan penyimpangan orang dalam.
2.3 Implementasi CSR
Keterlibatan perusahaan dalam tanggung
jawab social dan moral dapat
diimplentasikan dalam kegiatan bisnis perusahaan. Asumsinya, supaya tanggung
jawab social dan moral itu benar – benar terlaksana. Implementasi tersebut agar
dapat dilaksanakan maka perusahan harus mengetahui kondisi internal tertentu
yang memungkinkan terwujudnya tanggung jawab social dan moral tersebut.
Griffin
dan Ebert mengemukakan empat tipe pendekatan dari tanggung jawab social
perusahaan sebagai berikut :
1.
Sikap Obstruktif
Yaitu
pendekatan terhadap tanggung jawab social yang melibatkan tindakan seminimal
mungkin dan mungkin melibatkan usaha-usaha menolak atau menutupi pelanggaran
dilakukan.
2.
Sikap Defensif
Yaitu
pendekatan tanggung jawab social yang ditandai dengan perusahaan, hanya memenuhi
persyaratan hukum secara minimum atas komitmennya terhadap kelompok dan
individu dalam lingkungan sosialnnya.
3.
Sikap Akomodatif
Yaitu
pendekatan tanggung jawab social yang diterapkan suatu perusahaan dengan
melakukannya apabila diminta melebihi persyaratan hukum minimum dalam
komitmennya terhadap kelompok dan indiviodu dalam lingkungan sosialnnya.
4.
Sikap Proaktif
Yaitu
pendekatan tanggung jawab social yang diterapkan suatu perusahaan, yaitu secara
aktif mencari peluang untuk menyumbang demi kesejahteraan kelompok dan individu
dalam lingkungan sosialnya.
Bagi
sebuah perusahaan seharusnyalah kebijakan CSR menjadi kebijakan umum yang harus
dilaksanakan dengan prinsip :
1. CSR
merupakan bagian dari strategi bisnis perusahaan
2. CSR
merupakan investasi social perusahaan, ini juga disebut sebagai investasi
kreatif.
3. CSR
merupakan upaya untuk memperoleh licence to operate perusahaan dari masyarakat,
dengan sendirinya perusahaan harus
menarik simpati dari masyarakat lingkungan akan keberadaan perusahaan ditengah kehidupan mereka.
2.4 Prinsip Triple Bottom Line (3P)
CSR merupakan kepedulian perusahaan yang
didasari tiga prinsip dasar yang dikenal dengan istilah triple bottom lines,
yaitu 3P (Profit, People, dan Planet). Istilah tersebut dipopulerkan oleh John
Elkington tahun 1997 melalui bukunya “Cannibals with forks, the Triple Line of
Twentieth Century Business. Elkungton mengembangkan konsep triple ini dalam
economic prosperity, environmental quality dan social justice. (Yusuf Wibisono,
2007).
Dalam gagasan tersebut, perusahaan tidak
lagi berpijak pada single bottom line, berupa aspek ekonomi yang memikirkan
laba saja, tapi juga ada pemikiran lain dalam bentuk 2 P lagi.
1. Profit
perusahaan tetap harus berorientasi untuk mencari keuntungan. Faktor keuntungan
ini bagi perusahaan memang diperlukan karena:
a. Laba
menjadi tujuan dari kegiatan bisnis, agar dapat menjaga kelangsungan bisnisnya.
b. Laba
adalah sebagai insentif atau pendororng untuk bekerja lebih efisien.
c. Laba
yang dicapai merupakan ukuran standar perbandingan dengan bisnis lainnya.
d. Laba
akan merupakan objek pajak, sebagai penghasilan bagi pemerintah. (buchari alma, 2008)
2. People,
perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan manusia. Perusahaan
berdiri di tengah – tengah masyarakat yang anggotanya adalah orang – orang
perorangan. Perusahaan harus dekat dengan ,mereka, sebab people lah yang
menjadi sumber kehidupan bagi perusahaan.
3. Planet.
Perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup, serta kelestarian keragaman
hayati. Makin maju sebuah perusahaan maka makin banyak sumber daya alam yang
dibutuhkannya, dan makin giat mereka mengeksplorasi perut bumi, tanah – tanah
digali, hutan dibabat, aliran air terganggu, polusi dan lain – lain.
2.5 Program Aksi CSR
2.5.1.
CSR Pendidikan
Terdapat
sejumlah faktor kunci yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam
mengembangkan CSR pendidikan. Khususnya pengembangan SDM (Nursahid, 2008 : 11 –
16).
a. Visi
dan komitmen pimpinan
Dalam
pengimplementasian program CSR di bidang pengembangan SDM, visi dan komitmen
pimpinan merupakan faktor penting. Visi ditunjukkan dengan tersedianya blue print kebijakan untuk pengembangan SDM baik itu internal maupun eksternal.
b. Pengembanagan
SDM – khususnya pendidikan, sebagau prioritas program.
CSR pada dasarnya
merupakan capacity building, maka dengan sendirinya muatan pendidikan atau
pengembangan SDM melekat pada banyak program CSR.
c. Penyusunan
perencanaan secara partisipatif.
Penyusunan perencanaan
yang bersifat partisipatif melibatkan stakeholder internal maupun eksternal.
d. Sustainabilitas
program
Oleh karena membangun
SDM merupakan aktivitas yang berjangka panjang, maka pilihan terhadap program
berjangka panjang, maka piihan terhadap program – program yang berorientasi
jangka panjang perlu dilakukan.
e. Kemitraan
program
Dengan media massa,
misalnya perusahaan dapat memanfaatkan ruang public dalam mempromosikan best
practices untuk menularkan keberhasilannya membangun SDM sebagai pembelajaran
bersama.
2.5.2.
CSR Kesehatan
Peningkatan kesehatan suatu penduduk
adalah salah satu target millennium development goals (MDGs). Dengan demikian,
program – program CSR sudah sebaiknya tidak meninggalkan programnya di bidang
kesehatan ini. Program – program CSR di bidang kesehatan dapat dilakukan dengan
banyak cara, disesuaikan dengan kebutuhan dan apa yang semestinya dilakukan di
daerah setempat.
2.5.3.
CSR lingkungan
Tanggung jawab terhadap perlindungan
lingkungan seringkali dianggap berada dalam ranah public. Di masa lalu,
pemerintah dipandang sebagai actor utama yang mengadopsi perilaku ramah
lingkungan, baik melalui regulasi, saksi dan tidak jarang melalui penawaran
insentif. Sementara itu, sektir swasta hanya dilihat sebagai penyebab timbulnya
masalah – masalah lingkungan namun kecenderungan ini kini terbalik. Kiprah
perusahaan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan secara ekonomi, social
dan lingkungan global, mulai nyata dan meluas.
2.5.4.
CSR social
Modal social dapat diartikan sebagai sumber yang
timbul dari adanya interakasi antara orang – orang dalam suatu komunitas. Namun
demikian, pengukuran modal social jarang melibatkan pengukuran terhadap
interaksi itu sendiri. Melainkan, hasil dari interaksi tersebut, seperti
terciptanya kepercayaaan antar warga masyarakat. sebuah interaksi dapat terjadi
dalam dkala individual maupun institusional. Secara individual , interaksi
terjadi manakala relasi intim antar individu terbentuk satu sama lainyang
kemudian melahirkan ikatan emosional.
Bidang
modal social dalam konteks CSR seringkali dilihat sebagai pola bantuan social
yang dilakukan perusahaan kepada lingaungan sekitar dalam rangka mencapai
keharmonisan social antara perusahaan dan lingkungannya (masyarakat). namun
demikian, program CSR dalam bidang ini bisa juga diterapkan dengan pendekatan pembangunan
infrastruktur, dan sebagainya.
BAB III
HASIL OBSERVASI
3.1 Sejarah
PT. AGRABUDI KOMUNIKA merupakan perusahaan
inovatif yang bergerak di bidang Telekomunikasi, Bekerja sama dengan perusahaan
telekomunikasi terbesar di indonesia TELKOMSEL. ABK sendiri
sebelumnya bergerak di bidang penjualan alat-alat telekomunikasi. Seiring
perkembangan bisnis dan persaingan yang ketat menjadikan Agrabudi Komunika
berpindah menjadi Distributor Resmi Telkomsel. Dimana kami menyediakan
produk-produk dari Telkomsel.
Telkomsel didirikan pada tahun 1995
sebagai wujud semangat inovasi untuk mengembangkan telekomunikasi Indonesia
yang terdepan. Untuk mencapai visi
tersebut, Telkomsel terus memacu pertumbuhan jaringan telekomunikasi di seluruh
penjuru Indonesia secara pesat sekaligus memberdayakan masyarakat.
Telkomsel menjadi pelopor untuk berbagai
teknologi telekomunikasi selular di Indonesia,termasuk yang pertama meluncurkan
layanan roaming internasional dan layanan 3G di Indonesia. Telkomsel merupakan
operator yang pertama kali melakukan ujicoba teknologi jaringan pita lebar LTE.
Di kawasan Asia, Telkomsel menjadi pelopor penggunaan energi terbarukan untuk
menara-menara Base Transceiver Station (BTS). Keunggulan produk dan layanannya
menjadikan Telkomsel sebagai pilihan utama pelanggan di seluruh Indonesia.
Memasuki era ICT (Information and
Communication Technology), Telkomsel terus mengoptimalkan pengembangan layanan
di Indonesia dengan memanfaatkan potensi sinergi perusahaan induk yaitu PT
Telkom (65%) dan SingTel Mobile (35%). Telkomsel terus mengembangkan layanan
telekomunikasi selular untuk mengukuhkan posisi sebagai penyedia layanan gaya
hidup selular, a truly mobile lifestyle.
Telkomsel memiliki komitmen untuk
menghadirkan layanan mobile lifestyle unggulan sesuai dengan perkembangan jaman
dan kebutuhan pelanggan. Telkomsel menghadirkan teknologi agar bangsa Indonesia
dapat menikmati kehidupan yang lebih baik di masa mendatang dengan tetap
mendukung pelestarian negeri.
Untuk itulah, Telkomsel secara aktif
mendorong pemanfaatan energi terbarukan sebagai sumber energi untuk menara BTS
serta menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi remaja dan masyarakat yang
kurang mampu. Melalui peningkatan kualitas masyarakat dan pelestarian
lingkungan, Telkomsel berpartisipasi aktif untuk masa depan bangsa yang lebih
baik. Untuk itu PT.Agrabudi Telkomsel mengembangkan sebuah program Program Corporate Social
Responsibility (CSR) sebagai wujud nyata dari
Tanggung jawab Sosial Perusahaan.
3.2 Visi dan Misi
VISI
Agrabudi menjadi mitra Authorized Dealer yang
komitmen, selaras, dinamis dan mendukung Telkomsel menjadi nomor satu.
MISI
1. Memberikan
kepuasan optimal kepada pelanggan, mitra dan Telkomsel
2. Delivery
solution, bagi Mitra dan Pelanggan.
3. Berkembang
dan tumbuh dengan menjalin kerjasama.
3.3 Struktur Organisasi
Untuk
membantu mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien perlu dibuat
struktur organisasi sehingga dapat memperjelas jalur komunikasi, wewenang, dan
tanggung jawab yang memungkinkan adanya koordinasi dan kerjasama antar seluruh
bagian organisasi dalam mengambil tidakan untuk membuat keputusan yang
menunjang ke arah tujuan umum dari suatu lembaga atau organisasi.
Adapun susunan pengurus di PT.
Agrabudi Komunika Kuningan yang diresmikan pada tanggal 01 Desember 2011,
yaitu:
Wakil
Ajang Sudrajat
|
D.M
Deden Suhendi
|
Devisi
Sales
pos
|
Devisi
Hunter
|
Devisi
Keu. dan Adm. SDM
|
3.4 Pelaksanaan Program Corporate
Social Responsibility (CSR)
Pada dasarnya program CSR tersebut telah
ada dan di laksanakan di PT. Agrabudi Komunika. PT.Agrabudi Komunika yang ada
di kuningan tersebut menjalankan program CSR atau yang lebih dikenal dengan
tanggung jawab social perusahaan berdasarkan program yang telah ada dan
dilaksanakan di pusat baik itu program jangka panjang ataupun jangka pendek
yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi kota Kuningan.
Telkomsel
secara aktif mendorong pemanfaatan energi serta menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan bagi remaja dan masyarakat yang kurang mampu. Melalui peningkatan
kualitas masyarakat dan pelestarian lingkungan. Untuk itu PT. Agrabudi Komunika
mengembanhkan Program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai suatu
bentuk wujud nyata dari tanggung jawab perusahaan.
Adapun beberapa
program aksi CSR yang ada di PT.Agrabudi Komunika yaitu diantaranya:
1. Corporate
Social Responsibility (CSR) Social
2. Corporate
Social Responsibility (CSR) Pendidikan
3. Coporate
Sosial Responsibilty (CSR) untuk
karyawan
3.4.1
Corporate Social Responsibility (CSR)
Sosial
Salah satu bentuk Program kepedulian
atau tanggung jawab social perusahaan PT.Agrabudi Komunika yaitu dalam bidang
social atau masyarakat. Dimana tujuan dari program tersebut yaitu untuk
memberikan layanan kepada masyarakat atau sebagai suatu bentuk kepedulian perusahaan
terhadap masyarakat luas. Program CRS
dalam bidang social atau masyarakat ini biasanya dilaksanakan pada moment –
moment tertentu, seperti :
1. Bantuan
bencana alam
bantuan terhadap bencana alam ini biasanya berupa
posko pelayanan bagi para korban bencana alam, program telkomsel siaga untuk
pengaduan masyarakat, serta bantuan – bantuan lainnya yang dapat membantu para
korban.
Program CSR seperti bantuan bencana alam ini telah
berlangsung lama, misalnya saja pada waktu jebolnya kali citamba di kuningan,
PT. Agrabudi Komunika memberikan pelayanan kepada masyarakat yang terkena
musibah tersebut.
2. Arus
mudik dan arus balik
Arus mudik dan balik ini merupakan salah satu program rutin
tahunan PT.Agrabudi Komunika ketika
menjelang arus balik dan mudik di bulan Rhamadan, sebagai salah satu tanggung
jawab social perusahaan. Dimana ketika
menjelang arus mudik dan balik PT.Agrabudika Komunika mendirikan posko arus
mudik di sepanjang jalan Sampora – Darma. Posko arus mudik tersebut memberikan
pelayanan kepada para pemudik berupa pijat gratis, pembagian ta’jil menjelang
waktu berbuka puasa dan masih banyak lagi. Tujuan dari program tersebut yaitu
untuk memberikan layanan kepada para pemudik yang sedang melakukan perjalanan
jarak jauh.
3.4.2
Corporate Social Responsibility (CSR)
Pendidikan
Bentuk lain dari program CSR yang
dilaksanakan di PT. Agrabudi Komunika yaitu berupa tanggung jawab social
perusahaan dalam bidang pendidikan. PT. Agrabudi Komunika ini menyadari akan
pentingnya suatu pendidikan untuk memajukan bangsa ini. Salah satu program CSR
dibidang pendidikan yang ada di PT. Agrabudi Komunika yaitu:
1. Program
juara ranking 1
Program
juara ranking 1 tingkat SMA / SMK kabupaten Kuningan ini merupakan suatu bentuk
kepedulian PT. Agrabudi Komunika dalam bidang pendidikan. Melalui program
tersebut diharapkan dapat menigkatkan motivasi para pelajar untuk terus
meningkatkan kemampuannya.
Program
juara ranking 1 tingkat SMA / SMK sekabupaten Kuningan ini dilaksanakan oleh
PT.Agrabudi Komunika pada tahun 2012, dimana yang dilombakan pada acara
tersebut yaitu berupa kemampuan pengetahuan umum para siswa tingkat SMA / SMK,
dan SMA yang berhasil memenangkan juara tersbut yaitu SMK Model Patriot.
2. Santri
Rhamadhan
Program
santri rhamadhan merupakan sebuah tanggung jawab social perusahaan dalam bidang
pendidian yang dilakukan secara rutin setiap tahunnya. Dimana program tersebut
bertujuan untuk memberikan santunan kepada para santri pesantren yang
berprestasi.
3. Corps User Group (CUG)
CUG merupakan salah satu bentuk program CSR yang ada di PT.Agrabudi
Komunika, yaitu berupa perdana murah bagi siswa dan guru – guru dalam bentuk
sebuah layanan komunitas Free telepon dan SMS . program CUG tersebut baru
berjalan 4 Bulan dengan target sasaran para siswa – siswi serta guru – guru di
suatu sekolah.
4. Telkomsel
School Comunitas (TSC)
TSC
merupakan suatu layanan PT.Agrabudi Komunika
berupa server berbasis sekolah.
Program TSC merupakan suatu
bentuk layanan bagi para pengguna telkomsel yang bersekolah di kabupaten
Kuningan, yang menjembatani pihak sekolah dengan orang tua siswa melalui suatu
server berbasis SMS.
Program TSC tersebut sudah diterapkan di beberapa
sekolah di kabupaten Kuningan. Tujuan dari Program ini yaitu memberikan suatu
layanan kepada pihak sekolah dengan para orang tua siswa, baik itu mengenai
masalah kehadiran, keuangan, maupun prestasi siswa. Masalah – masalah tersebut
dapat diketahui oleh para orang tua siswa melalui SMS dari pihak sekolah
langsung. Dengan program layanan tersebut orang tua tidak usah bingung untuk
mengetahui perkembangan anaknya di sekolah, karena dengan layanan ini para
orang tua siswa dapat mengetahui maslah – masalah anaknya di sekolah melalui
suatu server berbasis sms.
Selain
itu PT.Agrabudi Komunika juga biasanya mengadakan suatu pelatihan dengan guru –
guru mengenai tekonologi, sosialisasi kepada siswa – siswi mengenai layanan –
layanan yang ada di PT.Agrabudi Komunika yang berhubungan dengan dunia
Pendidikan.
3.4.3
Corporate Sosial Responsibility (CSR)
untuk karyawan.
Selain untuk bidang social dan
pendidikan PT. Agrabudi Komunika juga memberikan tanggung jawab social
perusahaan kepada para karyawan yaitu berupa pemberian jamsostek dan asuransi
kesehatan melalui kartu in helth.
3.5 Anggaran
Dana yang digunakan oleh PT.Agrabudi
Komunika untuk menunjang program CSR atau tanggung jawab social perusahaan
yaitu berasal dari 2 sumber diantaranya:
1. Rencana
Anggaran Bulanan (RAB)
2. Sharing
Profit
Sharing profit berasal dari support dana untuk acara
tertentu (menjadi Sponsor). Dimana dalam sharing Profit apabila pihak yang
menyelenggarakan dapat menjual produk telkomsel sebanyak yang telah ditentukan misalnya 2000 kartu,
kemudian pihak telkomsel akan memberikan dana untuk acara tersebut.
Dana – dana tersebut pada akhirnya akan menjadi
anggaran untuk pelaksanaan program CSR.
BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
Dari hasil observasi yang telah kami
lakukan di PT.Agrabudi Komunika dapat di ketahui bahwasannya Corporate Sosial
Responsibility (CSR) atau yang lebih deikenal sebagai suatu program tanggung
jawab social perusahaan merupakan suatu program yang harus di laksanakan / di
terapkan di suatu perusahaan. Dimana program tersebut selain memberikan
reputasi yang baik terhadap perusahaan , program tersebut juga sangat
memperhatikan lingkungan disekitar perusahaan, sehingga dapat membantu
mastarakat sekitar perusahaan maupun para pelanggan perusahaan.
Di PT.Agrabudi Komunia sendiri telah
menerapkan program CSR mulai dari focus pada masyarakat maupun karyawan yang
ada di perusahaan tersebut baik itu jangka panjang ataupun program jangka
pendek. Tujuan dari program tersebut yaitu bertujuan untuk memperhatikan dan
membantu lingkungan sekitar masyarakat
atau pelangga, serta memberikan keuntungan kepada pihak perusahaannya
juga yaitu untuk menciptakan nama baik
perusahaan dikalangan masyarakat luas.
4.2.Saran
Program tanggung jawab social PT.
Agrabudi Komunika akan berjalan sukses bila terdapat suatu kerja sama antara
pihak perusahaan dengan para pelanggan. Untuk itu diharapkan PT.Agrabudi
Komunika dapat meningkatkan lagi program tanggung jawab social perusahaan demi
kemajuan masyarakat khususnya dalam bidang teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
Edi
Suharto, Ph.D. CSR & Comdev investasi
kreatif perusahaan di era globalisasi. Alfabeta. Bandung.2010.
Prof.
Dr.H. Buchari Alma . Donni Juni Priansa, S.Pd. Manajemen Bisnis Syariah. Alfabeta . Bandung. 2009.